Breaking News

Nyaris Adu Jotos! Wakil Bupati Tulang Bawang Bersitegang dengan Pedagang Pasar Modern: Ada Apa Sebenarnya?

Wabup Tulangbawang

D'On, Lampung
-
Suasana Pasar Modern Unit 2 di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, mendadak ricuh pada Senin pagi, 21 April 2025. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan momen menegangkan ketika Wakil Bupati Tulang Bawang, Hankam Hasan, nyaris adu jotos dengan seorang pedagang ikan. Insiden ini memicu perhatian luas dan memunculkan beragam reaksi dari masyarakat.

Kejadian bermula ketika Wakil Bupati Hankam turun langsung memimpin penertiban pedagang yang masih nekat berjualan di area luar pasar, terutama yang menggunakan badan jalan sebagai lapak. Salah satu target penertiban adalah pedagang ikan yang menjajakan dagangannya dari mobil pribadi.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, Hankam terlihat menunjuk ke arah mobil yang dijadikan lapak dan memberikan instruksi tegas. "Geser ini geser, tolong geser. Saya gak mau tahu urusan, pokoknya ini geser. Ini punya pemerintah. Kamu orang gak punya ngebangun di sini, pemerintah yang ngebangun di sini. Kita tertibkan ini," ucapnya dengan nada tinggi dan ekspresi serius.

Tak lama kemudian, seorang pria yang diduga pemilik lapak muncul dan langsung meladeni Hankam dengan nada bicara yang juga meninggi. Ketegangan pun semakin memuncak. Di tengah kerumunan pedagang dan aparat, Hankam bahkan sempat berteriak, "Saya siap dilawan dan saya siap melawan!" Pernyataan yang sontak memancing kemarahan sejumlah pedagang lain yang merasa diperlakukan semena-mena.

Situasi makin panas. Aparat dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang yang didampingi anggota TNI dan Polri tampak berjibaku untuk meredam potensi bentrokan. Namun, sebagian pedagang tetap mencoba melawan, merasa tersudut oleh kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada mereka. Akhirnya, Wakil Bupati pun terpaksa dievakuasi dari lokasi untuk mencegah situasi makin tak terkendali.

Penolakan Pedagang dan Alasan di Baliknya

Mirsan, salah satu pedagang yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, mengaku tidak mengetahui pasti awal keributan, namun membenarkan bahwa suasana tiba-tiba menjadi panas.

"Awalnya Pak Wakil Bupati cuma menegur, tapi tiba-tiba langsung teriak-teriak. Jadi saya juga kaget kenapa bisa sampai segitunya," ujar Mirsan kepada wartawan.

Penolakan para pedagang untuk ditertibkan, menurut beberapa saksi, bukan semata karena keras kepala. Banyak dari mereka merasa keberatan masuk ke dalam area pasar karena mengklaim tempat yang disediakan terlalu sempit, kurang strategis, atau tidak sesuai dengan kebutuhan berjualan.

Pernyataan Wakil Bupati: "Ini Hal yang Manusiawi"

Menanggapi kejadian tersebut, Hankam Hasan terlihat tenang dan memilih tidak membesar-besarkan insiden itu. Saat dikonfirmasi wartawan, ia menyatakan bahwa insiden seperti ini merupakan hal wajar dalam dinamika penegakan aturan di lapangan.

"Itu biasa dan sudah manusiawi," katanya singkat.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang sudah melakukan berbagai upaya persuasif selama sebulan terakhir. Mulai dari imbauan lisan, surat edaran, hingga pemasangan rambu peringatan telah disampaikan kepada para pedagang agar berpindah ke area pasar yang telah disiapkan.

"Sudah kita sampaikan baik itu administrasi, lisan, surat edaran, rambu-rambu. Sebenarnya, mereka sudah sepakat, tapi mereka mencoba-coba mendekat lagi ke badan jalan," jelasnya.

Potret Ketegangan antara Penegak Kebijakan dan Warga Kecil

Peristiwa ini menjadi gambaran nyata betapa sulitnya menyeimbangkan kepentingan antara regulasi pemerintah dan kebutuhan masyarakat akar rumput. Di satu sisi, penertiban dilakukan demi ketertiban umum dan optimalisasi fasilitas pasar modern. Di sisi lain, banyak pedagang merasa kebijakan tersebut tidak melibatkan mereka secara adil atau memberi solusi nyata atas kebutuhan mereka.

Kini, masyarakat menanti apakah Pemkab Tulang Bawang akan melakukan pendekatan yang lebih humanis dan kolaboratif ke depannya. Sebab yang pasti, bentrokan seperti ini bisa menimbulkan luka sosial yang dalam jika tidak segera diredam dengan dialog dan empati.

(Mond)

#Viral #Peristiwa