Operasi Senyap di Pesisir Selatan: Penyamaran Polisi Bongkar Jaringan Sabu, Seorang Pria Dibekuk di Area Cuci Mobil
Polisi Samarkan Diri Jadi Pembeli, Pengedar Sabu Ditangkap Saat Transaksi di Tempat Cuci Mobil
D'On, Pesisir Selatan – Suasana malam yang tampak tenang di sebuah tempat pencucian mobil kawasan Karang Sago, Nagari Sago Salido, Kecamatan IV Jurai, tiba-tiba berubah tegang pada Selasa (8/4) sekitar pukul 22.30 WIB. Di balik gemuruh air dan hiruk-pikuk aktivitas biasa, sebuah operasi rahasia digelar oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Pesisir Selatan. Target mereka: seorang pria berusia 28 tahun berinisial BF, yang diduga kuat sebagai pengedar narkoba jenis sabu.
Operasi itu bukan sekadar penangkapan biasa. Berbekal informasi dari warga yang resah akan maraknya peredaran narkoba di lingkungan mereka, polisi menyusun rencana matang. Strategi undercover buy metode pembelian terselubung yang berisiko tinggi menjadi pilihan untuk membongkar aktivitas terselubung pelaku.
“Informasi dari masyarakat sangat krusial. Dari sana, kami mulai melakukan penyelidikan intensif, lalu menyusun skenario penyamaran,” ungkap AKP Hardi Yasmar, Kasat Narkoba Polres Pessel, yang memimpin langsung jalannya operasi.
Seorang petugas yang menyamar sebagai pembeli berhasil menjalin komunikasi dengan BF dan mengatur pertemuan di lokasi yang telah disepakati: area cuci mobil yang selama ini dianggap tempat biasa. Namun, malam itu menjadi saksi pembongkaran aktivitas kriminal yang mengancam masa depan generasi muda.
Begitu BF muncul dengan membawa dua paket kecil narkotika golongan I jenis sabu, petugas yang menyamar segera memberikan sinyal. Tim yang telah siaga langsung meringkus pelaku tanpa perlawanan berarti. Saat digeledah, selain sabu, polisi juga menyita satu unit sepeda motor Honda BeAT berwarna biru putih dengan pelat BA 2227 GP dan satu unit ponsel android Samsung berwarna biru—yang diduga kuat digunakan untuk berkomunikasi dalam transaksi gelap.
“Setelah kami amankan, pelaku langsung digiring ke Mapolres Pesisir Selatan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” jelas AKP Hardi.
Kini, penyidik tengah mendalami keterlibatan BF dalam jaringan peredaran narkoba yang lebih besar. Dugaan bahwa ia hanya salah satu ‘mata rantai’ dari sistem distribusi yang terorganisir menjadi fokus utama pengembangan kasus.
Penangkapan ini sekaligus menjadi bukti bahwa perang terhadap narkoba tak akan berhenti. Di tengah keterbatasan dan risiko yang tinggi, aparat kepolisian tetap menjadikan perlindungan masyarakat dari bahaya narkoba sebagai prioritas utama.
“Peran serta masyarakat sangat kami apresiasi. Tanpa laporan warga, operasi ini takkan berjalan seefektif ini. Kami tegaskan komitmen kami: tidak ada tempat bagi peredaran narkoba di wilayah hukum Pesisir Selatan,” tegas AKP Hardi, menutup pernyataannya dengan nada serius.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa di balik keseharian yang tampak tenang, selalu ada potensi bahaya yang mengintai. Namun dengan sinergi antara masyarakat dan aparat, harapan akan lingkungan yang bersih dari narkoba masih sangat mungkin diwujudkan.
(Mond)
#Sabu #Narkoba #PesisirSelatan