Panggung Pornoaksi di Hajatan Keluarga Dikecam Warga kota, Maidestal Hari Mahesa: Pemko dan DPRD Padang Ambil Sikap Tegas
![]() |
H.Meidestal Hari Mahesa |
D'On, Padang - Aksi tidak senonoh yang terekam dalam sebuah video viral saat acara hajatan keluarga di Kota Padang memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak. Dalam video tersebut, tampak pertunjukan orgen tunggal dihadapan publik, bahkan anak anak berubah menjadi ajang joget erotis yang dinilai mencederai nilai moral, adat, dan agama masyarakat Minangkabau.
Tokoh masyarakat kota Padang, H. Maidestal Hari Mahesa, turut angkat bicara. Ia mengutuk keras aksi pornoaksi tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk kemunduran moral yang tak bisa ditoleransi.
“Ini bukan hanya persoalan joget, tapi soal bagaimana kita menjaga marwah adat dan nilai agama yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Minang. Jangan sampai kampung halaman kita jadi panggung kebebasan yang kebablasan, apalagi ditempat hajatan dan di depan anak anak ikut menyaksikan tontonan” tegas Mahesa, kepada dirgantaraonline.co.id, Rabu (16/4/2025).
Menanggapi kecaman Esa tersebut, Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, langsung merespon dan merekomendasikan ke Ketua Komisi I, Usmadi Thareb, untuk memanggil pihak-pihak terkait, termasuk pelaku dan penyelenggara orgen tunggal dalam acara tersebut pada Senin pekan mendatang.
Langkah cepat ini disambut baik oleh Mahesa. Ia menyampaikan apresiasinya kepada DPRD Kota Padang yang sigap merespons keresahan publik.
“Saya berterima kasih atas respons cepat Ketua DPRD Padang. Kami hanya mengomentari lewat Group WhatsApp dan langsung di respon bliau dan menyatakan bahwa langsung di agendakan di hari senin depan di Dprd kota Padang. Peristiwa ini sudah mencoreng norma adat dan agama yang selama ini kita junjung tinggi. Ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua,” ujar Esa.
Sementara itu, di media sosial, warganet masih terus melontarkan kecaman tajam. Banyak yang menyayangkan bagaimana sebuah acara keluarga bisa berujung pada tontonan yang tidak pantas di hadapan publik. Sebagian warga bahkan mendesak pemerintah kota dan aparat penegak hukum untuk menertibkan kegiatan orgen tunggal yang kerap menghadirkan hiburan tak senonoh, terutama dalam pesta pernikahan dan acara kampung.
“Bukan soal joget saja, tapi soal mentalitas. Kita harus punya garis batas jelas antara hiburan dan kehancuran moral,” tulis salah seorang netizen dalam kolom komentar unggahan video viral tersebut.
Kini, sorotan publik tertuju pada proses hukum dan langkah konkret dari pihak berwenang. Apakah ini akan menjadi titik balik pengawasan terhadap hiburan di ranah publik, atau sekadar sensasi viral yang segera berlalu?
(Mond)
#Padang #Peristiwa #Pornoaksi #DPRDPadang