Breaking News

Perhatikan 10 Tanda Sakit Perut pada Anak yang Bisa Jadi Masalah Serius

Ilustrasi Anak Sakit Perut 

Dirgantaraonline
- Sakit perut adalah keluhan yang sangat umum terjadi pada anak-anak. Dari sekadar gangguan ringan seperti kembung atau masuk angin, hingga pertanda awal dari kondisi medis yang serius. Sebagai orang tua, penting untuk mampu membedakan mana yang hanya keluhan biasa, dan mana yang bisa menjadi sinyal bahaya. Karena seringkali, tubuh anak “berbicara” lewat rasa sakit—dan perut adalah salah satu tempat paling vokal.

Berikut ini adalah 10 tanda sakit perut pada anak yang tidak boleh dianggap sepele, karena bisa menjadi indikasi masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan segera.

1. Nyeri Perut Mendadak dan Hebat

Jika anak tiba-tiba mengeluh sakit perut yang sangat hebat tanpa alasan yang jelas—apalagi jika disertai tangisan atau menggeliat kesakitan—ini bisa menjadi tanda kondisi gawat darurat seperti usus buntu (apendisitis) atau invaginasi usus (intususepsi).

Ciri khasnya: nyeri mendadak, biasanya di perut kanan bawah, dan anak sulit berjalan atau bahkan berdiri tegak. Waspadai juga jika anak menolak disentuh di area perut.

2. Demam Tinggi yang Menyertai Nyeri Perut

Demam tinggi bukan hanya tanda infeksi, tetapi jika muncul bersamaan dengan sakit perut, bisa mengindikasikan radang organ dalam perut seperti radang usus buntu, infeksi saluran kemih, atau infeksi saluran pencernaan serius.

Catatan penting: demam di atas 38,5°C yang tidak mereda setelah 1–2 hari dan dibarengi dengan sakit perut sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter.

3. Muntah Terus-Menerus atau Muntah Hijau

Muntah pada anak memang wajar, tetapi muntah yang terjadi berulang dalam waktu singkat terutama yang berwarna hijau seperti empedu adalah tanda bahaya. Ini bisa menandakan adanya sumbatan usus atau gangguan saluran empedu.

Perhatikan juga: jika anak tampak lemas, tidak mau makan, dan bibirnya mulai kering, itu pertanda tubuhnya mulai mengalami dehidrasi.

4. Diare Disertai Darah atau Berlendir

Diare pada anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Namun, jika feses anak mengandung darah atau lendir, ini bisa menandakan infeksi berat seperti disentri, atau bahkan kondisi inflamasi kronis seperti kolitis ulseratif.

Waspadai: diare berdarah yang terjadi lebih dari 1 hari, disertai demam, dan penurunan nafsu makan drastis.

5. Anak Terlihat Sangat Lemas dan Tidak Responsif

Rasa sakit bisa sangat menguras tenaga anak. Namun, jika anak tampak sangat lemas, tidak tertarik bermain, bahkan kesulitan membuka mata atau berbicara, ini adalah sinyal bahaya. Apalagi jika disertai dengan sakit perut, kemungkinan besar ada gangguan serius yang sedang terjadi.

Tindakan cepat: segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan menyeluruh.

6. Perut Tampak Membuncit atau Terasa Keras

Jika perut anak tampak lebih besar dari biasanya, terasa keras saat ditekan, atau terasa penuh seperti ada tekanan dari dalam, ini bisa menjadi pertanda akumulasi gas berlebihan, sumbatan usus, atau cairan abnormal di rongga perut (asites).

Tanda lainnya: anak sering kentut, sulit buang air besar, atau menangis saat buang angin.

7. Nyeri yang Berpindah-Pindah Lokasi

Sakit perut yang berpindah tempat—misalnya dari perut tengah ke kanan bawah sering kali menandakan proses radang yang berkembang, seperti pada kasus apendisitis. Perpindahan ini adalah kunci penting dalam diagnosis dini.

Ingat: semakin cepat nyeri berkembang dan berpindah, semakin tinggi kemungkinan terjadi kondisi yang butuh tindakan bedah.

8. Tidak Bisa Buang Air Besar atau Kentut

Jika anak mengeluh sakit perut dan tidak bisa buang air besar atau kentut selama lebih dari 24 jam, itu bisa berarti adanya sumbatan di saluran pencernaan. Ini adalah situasi darurat, karena sumbatan dapat menyebabkan jaringan usus mati jika tidak segera diatasi.

Tindakan darurat: jangan menunggu obat pencahar bekerja. Segera konsultasikan ke rumah sakit.

9. Wajah Pucat, Berkeringat Dingin, dan Nafas Terengah

Gejala sistemik seperti pucat mendadak, keringat dingin, atau napas yang tidak normal saat mengalami sakit perut bisa menandakan shock atau gangguan serius dalam tubuh. Ini adalah sinyal sistem saraf tubuh merespons nyeri ekstrem.

Jangan tunggu: kondisi ini bisa memburuk dalam hitungan menit. Segera cari pertolongan medis.

10. Sakit Perut Berulang dalam Jangka Panjang

Jika anak sering mengeluh sakit perut, meskipun tidak terlalu parah, dan ini berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, bisa jadi ada kondisi kronis seperti intoleransi makanan, gangguan lambung, atau bahkan stres dan kecemasan yang belum teridentifikasi.

Penting: catat pola nyeri—kapan terjadi, setelah makan apa, atau dalam situasi tertentu—dan diskusikan dengan dokter anak atau ahli gizi.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagai pedoman umum, jika sakit perut pada anak disertai satu atau lebih dari tanda-tanda berikut, segera bawa ke dokter atau unit gawat darurat:

  • Nyeri tak tertahankan
  • Demam tinggi
  • Muntah hebat
  • Diare berdarah
  • Tidak bisa kentut atau BAB
  • Anak tampak sangat lemah

Dengarkan Bahasa Tubuh Anak

Anak-anak seringkali belum mampu menjelaskan rasa sakit mereka dengan tepat. Oleh karena itu, pengamatan orang tua menjadi kunci utama. Jangan pernah anggap enteng keluhan perut yang terus berulang atau memburuk. Lebih baik periksa terlalu cepat daripada terlambat. Karena dalam banyak kasus, deteksi dini adalah penyelamat utama.

(*)

#Parenting #KesehatanAnak