Breaking News

Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter Kandungan saat USG: Rekaman CCTV Jadi Bukti Awal

Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Shutterstock

D'On, Garut
– Sebuah rekaman CCTV mengejutkan publik setelah beredar luas di media sosial. Video tersebut menampilkan seorang dokter kandungan pria di Kabupaten Garut yang diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien perempuan saat menjalani pemeriksaan USG. Tayangan yang viral itu memunculkan gelombang kecaman dari warganet dan mendesak pihak berwenang untuk segera bertindak.

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, terlihat sang dokter memeriksa kondisi kandungan pasien menggunakan alat USG. Awalnya, pemeriksaan tampak berjalan sesuai prosedur. Dokter memegang alat USG dengan tangan kanan dan mengarahkannya ke bagian perut pasien. Namun, momen yang memicu kecurigaan terjadi saat tangan kiri sang dokter secara perlahan bergerak ke atas perut pasien, mendekati area yang diduga sebagai bagian sensitif.

Pergerakan tangan tersebut menimbulkan dugaan bahwa ada kontak fisik yang tidak pantas, dan publik pun mempertanyakan etika serta profesionalisme sang dokter. Dugaan pelecehan ini menjadi sorotan tajam, terlebih dilakukan dalam ruang praktik yang seharusnya menjadi tempat aman dan terlindungi bagi pasien perempuan.

Polisi Turun Tangan, Lokasi Diperiksa

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait video tersebut. Menurutnya, penyelidikan tengah dilakukan secara intensif.

“Kita dapat informasinya tadi malam. Saat ini kita sudah mulai lakukan penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (15/4). “Kami juga sudah menurunkan tim ke lokasi untuk mengecek langsung tempat kejadian,” tambahnya.

Namun, Joko mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi dari korban. Identitas pasien yang diduga menjadi korban dalam video tersebut pun belum diketahui oleh pihak kepolisian.

“Korban belum melapor. Tapi meskipun belum ada laporan, penyelidikan tetap kita lakukan. Ini menyangkut isu yang sangat sensitif dan serius,” tegasnya.

Kasus Serupa di Bandung: Dokter Anestesi Perkosa Pasien

Kasus dugaan pelecehan seksual di Garut ini muncul di tengah memanasnya perhatian publik terhadap skandal lain yang melibatkan tenaga medis di Jawa Barat. Di Bandung, masyarakat dikejutkan dengan pengungkapan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh eks dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) jurusan anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad), Priguna Anugerah Pratama (31).

Priguna yang pernah bertugas di RS Hasan Sadikin (RSHS) kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jawa Barat. Polisi mengungkap bahwa ia telah memperkosa tiga perempuan, termasuk seorang anak pasien berusia 21 tahun dan dua pasien lain masing-masing berusia 21 dan 31 tahun.

Lebih mengerikan, perbuatan keji itu dilakukan di lantai 7 Gedung MCHC RSHS pada 10, 16, dan 18 Maret 2025. Dalam setiap aksinya, Priguna membius korban terlebih dahulu sebelum melakukan pemerkosaan. Modus ini menunjukkan tingkat perencanaan dan manipulasi yang serius dari pelaku.

Tuntutan untuk Reformasi Sistem Perlindungan Pasien

Kedua kasus ini memunculkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan sistem perlindungan pasien di fasilitas kesehatan. Masyarakat mulai mempertanyakan prosedur yang seharusnya menghindarkan pasien dari potensi pelecehan, termasuk soal keberadaan CCTV, pengawasan pihak ketiga saat pemeriksaan, dan evaluasi psikologis bagi tenaga medis.

“Ini bukan hanya soal satu atau dua individu. Kita harus tinjau ulang bagaimana sistem pengawasan di rumah sakit dan klinik-klinik,” ujar salah satu aktivis perempuan di Garut yang turut mengecam kejadian tersebut.

Menunggu Keberanian Korban untuk Bersaksi

Meski video telah tersebar luas dan menimbulkan reaksi publik, proses hukum tetap membutuhkan keberanian korban untuk membuat laporan resmi. Kepolisian menyatakan akan memberikan perlindungan maksimal bagi korban yang bersedia melapor.

"Korban jangan takut. Kepolisian siap melindungi dan memfasilitasi semua proses hukum," kata AKP Joko Prihatin.

Kini, masyarakat menanti langkah tegas dari aparat penegak hukum. Di tengah banyaknya kasus kekerasan seksual yang terungkap belakangan ini, penanganan cepat dan transparan menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap dunia medis sebuah profesi yang seharusnya menjunjung tinggi etika dan kepercayaan.

(Mond)

#Viral #PelecehanSeksual #DokterLecehkanPasien