Polisi Tangkap Satu Lagi Tersangka Pembakar Mobil Polisi, Empat Buron Masih Dikejar
Konferensi Pers pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus penghasutan dan atau pengeroyokan anggota polisi di Depok, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).
D'On, Jakarta – Sebuah babak baru dalam kasus penyerangan dan pembakaran mobil polisi di Depok kembali terbuka. Polda Metro Jaya berhasil meringkus satu tersangka tambahan yang diduga kuat terlibat dalam aksi brutal yang mengguncang aparat dan masyarakat. Sementara itu, empat orang lainnya masih diburu dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Pada Senin (21/4), suasana di Mapolda Metro Jaya terasa lebih tegang dari biasanya. Di hadapan awak media, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkap penangkapan tersangka baru berinisial TS, yang diketahui merupakan anggota ormas GRIB Jaya.
"TS ini bukan pelaku yang lebih dulu ditangkap. Ia memiliki peran penting dalam menghasut warga dan anggota ormas untuk melakukan aksi pembakaran terhadap kendaraan dinas milik polisi, serta memprovokasi perlawanan terhadap petugas," ungkap Wira.
Peristiwa bermula dari penangkapan salah satu pelaku oleh Polres Metro Depok. Namun, penangkapan itu justru menyulut kericuhan. TS, dengan retorika provokatifnya, disebut sebagai salah satu pemantik utama emosi massa yang akhirnya berujung pada tindak kekerasan dan perusakan fasilitas kepolisian.
Empat DPO: Aksi, Identitas, dan Peran Brutal Mereka
Meski telah mengamankan enam orang dalam kasus ini, Wira menegaskan bahwa masih ada empat tersangka lainnya yang belum tertangkap. Keempatnya kini menjadi buronan dan telah masuk dalam DPO, dengan peran yang tidak kalah mengkhawatirkan.
Berikut rincian peran para buronan tersebut:
-
RS
Bertindak sebagai pelaku yang menarik paksa korban, Briptu Z, keluar dari mobil dinas melalui kaca yang sebelumnya sudah dihancurkan. Tindakan ini membuat korban terpapar langsung pada amukan massa. -
VS
Dikenal sebagai pelaku yang melempar hebel—benda berat sejenis bata beton—ke arah punggung Briptu Z. Akibat lemparan ini, korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. -
THS
Menyandang peran sebagai penghasut, THS disebut sebagai aktor intelektual yang memprovokasi warga untuk bertindak anarkistis. Ia diyakini turut menyebarkan desas-desus yang memicu kemarahan kolektif massa. -
MS
Tidak hanya melawan aparat, MS juga diduga melakukan penganiayaan langsung terhadap anggota Satreskrim Polres Metro Depok. Aksinya terekam dalam sejumlah video amatir yang kini menjadi barang bukti penting dalam penyidikan.
"Para DPO ini memiliki peran masing-masing yang sangat jelas dalam aksi kekerasan tersebut. Kami tidak akan berhenti sampai mereka semua berhasil kami tangkap," tegas Kombes Wira.
Aksi Brutal yang Terencana
Insiden pembakaran mobil polisi ini bukan sekadar amukan spontan, tapi ditengarai sebagai aksi yang cukup terkoordinasi, melibatkan provokator dan eksekutor lapangan. Situasi ini memperlihatkan bahwa aparat keamanan pun bisa menjadi sasaran langsung kekerasan terorganisir yang memanfaatkan sentimen warga.
Polisi kini terus memperluas penyelidikan dan mendalami kemungkinan adanya aktor-aktor lain di balik layar yang terlibat dalam perencanaan aksi tersebut.
Peringatan Tegas untuk Para Buron
Wira menutup konferensi pers dengan peringatan keras. "Kepada empat orang yang masuk DPO, kami imbau agar segera menyerahkan diri. Kami tidak akan berhenti mengejar. Ke mana pun kalian lari, kami akan temukan," katanya.
Polda Metro Jaya juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi. "Jika ada yang melihat keberadaan mereka atau memiliki informasi penting, segera laporkan kepada pihak kepolisian terdekat."
Insiden ini menjadi cermin kelam betapa cepatnya situasi dapat berubah menjadi chaos ketika provokasi bertemu dengan emosi massa. Polisi kini berpacu dengan waktu untuk menuntaskan kasus yang mencoreng wibawa institusi dan mengguncang rasa aman di tengah masyarakat.
(Mond)
#PembakaranMobilPolisi #OrmasGRIB #Kriminal