Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Padang
Polisi Olah TKP Kamar Kos Tempat Lansia Tewas
D'On, Padang - Suasana tenang di Kompleks Perumahan Salingka Permai 2, kawasan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, mendadak gempar pada Minggu sore, 20 April 2025. Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia dalam kondisi memprihatinkan di kamar kosnya. Tubuhnya yang sudah membusuk menebar bau menyengat, menandakan bahwa ajal telah menjemputnya beberapa hari sebelumnya tanpa ada satu pun orang yang tahu.
Pria tersebut diketahui berinisial BC, berusia 68 tahun. Ia telah lama hidup dalam kesendirian. Duda yang pernah memiliki keluarga ini memilih menghuni sebuah kamar kos sederhana, jauh dari hiruk-pikuk dunia luar. Dalam sunyi, ia menjalani hari-harinya yang sepi, digerogoti penyakit stroke yang telah membatasinya selama tiga tahun terakhir.
Sunyi yang Tak Terdengar, Derita yang Tak Terlihat
BC dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Meski salah satu anaknya tinggal tak jauh dari lokasi, BC lebih memilih menjalani hidup secara mandiri. Mungkin karena rasa sungkan, atau keinginan untuk tidak merepotkan siapa pun. Namun, pilihan hidup dalam keheningan itu pula yang akhirnya membuat kepergiannya tak segera diketahui.
Warga sekitar mulai mencurigai sesuatu ketika selama tiga hari berturut-turut, sosok BC tak kunjung terlihat keluar dari kamar kosnya. Biasanya, meski lamban karena kondisinya, BC masih tampak membuka jendela atau duduk di depan pintu kamar. Tetapi kali ini, tidak ada gerakan, tidak ada suara. Yang tersisa hanyalah kesunyian dan… bau.
Bau Kematian yang Menguak Tabir Kesendirian
“Awalnya kami hanya curiga karena beliau tidak terlihat,” ujar salah satu warga. “Tapi saat kami mencoba mendekat, bau busuk langsung menusuk hidung. Kami tahu ada yang tidak beres.”
Kekhawatiran warga berubah menjadi kepanikan. Beberapa orang segera menghubungi anak BC. Bersama warga lainnya, mereka memutuskan untuk membongkar paksa pintu kamar. Begitu pintu terbuka, pemandangan memilukan langsung menyambut: BC tergeletak tak bernyawa di atas tempat tidurnya. Tubuhnya sudah membengkak dan membusuk, tanda bahwa ia telah meninggal beberapa hari sebelumnya.
Evakuasi, Isak Tangis, dan Keputusan Keluarga
Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan tindakan sesuai prosedur. Jenazah BC dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk proses visum. Namun, pihak keluarga menolak pemeriksaan lanjutan dan menyatakan bahwa mereka menerima kematian BC sebagai takdir dari Yang Maha Kuasa.
“Korban memang sudah lama mengidap stroke, dan tinggal seorang diri. Ia telah bercerai dari istrinya cukup lama. Kondisi kesehatannya bisa jadi penyebab kematian,” terang Kapolsek Koto Tangah, Kompol Afrino, dalam keterangannya.
Sebuah Cermin Kehidupan di Tengah Kota
Peristiwa ini menyisakan banyak tanya dan duka. Bagaimana mungkin seseorang bisa mengembuskan napas terakhirnya dalam diam, tanpa ada yang tahu? Kisah BC adalah cermin yang menyakitkan tentang realitas yang sering luput dari perhatian: tentang lansia yang hidup sendiri, tentang penyakit yang perlahan merenggut, dan tentang kesunyian yang bisa menjadi teman terakhir manusia.
Meninggalnya BC bukan hanya tragedi personal, tapi juga pengingat kolektif: bahwa di balik dinding-dinding sunyi di kota ini, ada jiwa-jiwa yang diam-diam berjuang untuk tetap hidup sendiri, dan sering kali, tak terlihat.
(Mond)
#Padang #Peristiwa #LansiaTewas