Breaking News

Rem Blong di Kelok Batu Hitam Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Malalak, 43 Penumpang Terluka


D'On, Agam
Minggu (6/4/2025) siang yang seharusnya menjadi momen liburan yang menyenangkan, berubah menjadi detik-detik mencekam bagi 43 penumpang sebuah bus pariwisata yang melintasi Jalan Raya Bukittinggi-Pariaman. Di kawasan yang dikenal rawan dan berliku tajam, Kelok Batu Hitam, Malalak Selatan, Kabupaten Agam, bus yang mereka tumpangi tiba-tiba tak terkendali dan akhirnya terguling. Aroma rem terbakar dan teriakan panik penumpang menjadi saksi bisu kecelakaan tragis yang nyaris merenggut nyawa puluhan orang.

Bus pariwisata bernomor polisi BK 7029 UA itu dikemudikan oleh Misnan, pria 39 tahun asal Kota Medan. Ia melaju dari arah Bukittinggi menuju Pariaman dengan membawa rombongan wisata. Namun, di tengah turunan terjal dan berliku Kelok Batu Hitam yang terkenal berbahaya, rem bus diduga mengalami overheat terlalu panas hingga kehilangan daya cengkeram.

“Dugaan sementara, rem panas menyebabkan sistem pengereman gagal total. Bus meluncur tanpa kendali sebelum akhirnya terguling,” ungkap Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Irsyad Fathur Rachman, Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bukittinggi, saat ditemui di lokasi kejadian.

Detik-Detik Kecelakaan
Beberapa penumpang sempat menceritakan kembali bagaimana mereka menyadari bahwa sesuatu tidak beres. Beberapa saat sebelum terguling, bau menyengat seperti kampas rem terbakar tercium dari bagian belakang bus. Tak lama kemudian, suara teriakan sopir yang panik terdengar, “Remnya blong, pegang kuat-kuat!”

Dalam hitungan detik, bus mulai oleng. Beberapa penumpang terpental dari tempat duduk. Bagian kanan kendaraan menghantam sisi tebing, lalu bus terguling ke sisi kiri jalan, menghantam semak belukar dan bebatuan sebelum akhirnya terhenti dalam posisi miring.

Korban Luka dan Tindakan Darurat
Total 43 penumpang mengalami luka-luka. Empat korban dengan luka cukup serius segera dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, sementara 19 lainnya mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Malalak. Sisanya mengalami luka ringan seperti lecet dan goresan, namun trauma psikologis terlihat jelas dari wajah mereka.

Tim medis yang kebetulan sedang siaga di daerah tersebut langsung melakukan pertolongan pertama. Petugas kepolisian segera tiba untuk mengamankan lokasi dan mengatur lalu lintas yang mulai padat karena warga sekitar berdatangan melihat kejadian.

Imbauan untuk Pengemudi dan Perusahaan Transportasi
AKP M Irsyad mengingatkan bahwa rute di kawasan Malalak Selatan merupakan salah satu jalur paling berbahaya di Sumatera Barat. Tikungan tajam, tanjakan dan turunan ekstrem membuatnya menuntut kondisi kendaraan prima dan kewaspadaan ekstra dari pengemudi.

“Kami mengimbau seluruh sopir, terutama yang mengendarai kendaraan besar seperti bus dan truk, untuk memeriksa seluruh sistem kendaraan, khususnya rem, sebelum memulai perjalanan. Kecelakaan seperti ini bisa dicegah jika prosedur pengecekan dijalankan secara ketat,” tegasnya.

Malalak: Indah namun Mematikan
Malalak Selatan memang memikat dengan panorama alamnya yang menawan. Jalan berkelok dengan pemandangan hutan tropis dan tebing menjulang kerap menjadi favorit wisatawan. Namun di balik keindahannya, kawasan ini menyimpan tantangan tersendiri bagi pengendara. Tak sedikit kecelakaan terjadi di titik yang sama: Kelok Batu Hitam.

Kecelakaan kali ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan berkendara di jalur ekstrem. Bagi para penumpang, Minggu siang itu akan terus membekas—bukan sebagai hari libur yang menggembirakan, tetapi sebagai hari ketika hidup mereka nyaris direnggut oleh panasnya rem yang gagal bekerja.

(Mond)

#Peristiwa #Kecelakaan