Rotasi Besar Polri: Kapolri Mutasi 49 Pati dan Pamen, Nafas Baru untuk Strategi Keamanan Nasional
Kapolri mutasi 49 pati dan pamen Polri
D'On, Jakart – Langkah strategis kembali diambil oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menjaga dinamika dan profesionalitas institusi kepolisian. Melalui Surat Telegram Nomor: ST/688/IV/KEP./2025, yang ditetapkan pada 13 April 2025, Kapolri resmi memutasi 49 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) dalam rangka penyegaran organisasi, pengisian jabatan strategis, hingga regenerasi kepemimpinan.
Mutasi ini tak sekadar memindahkan posisi, namun mencerminkan arah kebijakan institusional Polri dalam menjawab tantangan penegakan hukum dan keamanan nasional ke depan. Di antara puluhan nama yang masuk dalam daftar, terdapat perpindahan penting pada jabatan-jabatan krusial seperti Kapolda, pejabat di Bareskrim, hingga perwira yang sebelumnya bertugas di lembaga-lembaga eksternal seperti KPK, BNN, dan BPOM.
Mutasi yang Paling Disorot: Perubahan Kapolda Jabar
Salah satu mutasi yang paling mencuri perhatian adalah pergantian posisi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar), sebuah wilayah dengan kompleksitas sosial dan keamanan yang tinggi.
Irjen Pol Akhmad Wiyagus yang sebelumnya menjabat Kapolda Jabar kini dipercaya mengemban amanah baru sebagai Asisten Operasi (Astamaops) Kapolri. Posisi yang ditinggalkannya digantikan oleh Irjen Pol Rudi Setiawan, seorang perwira senior yang sebelumnya bertugas sebagai pati Bareskrim Polri dengan penugasan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Peralihan ini menunjukkan sinyal kepercayaan penuh terhadap Rudi Setiawan untuk memimpin salah satu wilayah hukum terbesar dan tersibuk di Indonesia menjelang Pilkada 2024 yang akan digelar serentak di seluruh Tanah Air.
Promosi dan Rotasi Strategis di Mabes Polri
Selain perubahan di level kewilayahan, Mabes Polri juga mengalami perombakan besar. Sebanyak tiga perwira berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen), 10 Brigadir Jenderal (Brigjen), dan tujuh Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) mendapatkan promosi ke jabatan tipe IIB, klasifikasi penting yang mencakup jenjang IIB1 hingga IIB3.
Mutasi ini juga mencakup rotasi perwira tinggi yang selama ini bertugas di lembaga eksternal. Beberapa di antaranya adalah:
- Brigjen Pol Aziz Saputra, yang sebelumnya menjalani penugasan di BPOM, kini mengemban tanggung jawab sebagai analis kebijakan utama bidang Pidum Bareskrim Polri.
- Brigjen Pol Amostian, yang sebelumnya berada di DPD RI, kini kembali ke internal Polri dengan jabatan strategis di Korps Brimob.
- Irjen Pol I Wayan Sugiri, Brigjen Pol Wisnu Handoko, dan Brigjen Pol Jafriedi, yang sebelumnya ditugaskan di BNN, kini kembali ke Bareskrim Polri, menjelang masa pensiun.
Arah Kebijakan: Penyegaran, Regenerasi, dan Penguatan Fungsi Intelijen dan Pendidikan
Dalam rotasi kali ini, tampak jelas perhatian Polri pada aspek pendidikan dan pengembangan SDM. Beberapa nama senior dipindahkan ke posisi strategis di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, seperti:
- Brigjen Pol Jebul Jatmoko, dari Karokurlum Lemdiklat Polri menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama TK I di Sespim Lemdiklat.
- Kombes Pol Suharjimantoro, kini menjadi Dosen Kepolisian Utama TK II Akpol.
- Brigjen Pol Hero Henrianto Bachtiar, dari Wakapolda NTB kini dipercaya memperkuat barisan pengajar sebagai Widyaiswara TK II.
Langkah ini dinilai penting mengingat Lemdiklat merupakan kawah candradimuka pencetak para pemimpin masa depan Polri. Di sisi lain, mutasi dalam jajaran intelijen dan teknologi informasi menunjukkan arah modernisasi Polri di era digital.
- Brigjen Pol Riko Sunarko, yang kini menjabat Pengembang TI Kepolisian Utama TK II, diharapkan mempercepat adaptasi teknologi dalam penegakan hukum.
- Kombes Pol Yohanes Agus Rijanto, kini bertugas sebagai agen intelijen di Baintelkam, bagian dari penguatan intelijen preventif.
Regenerasi dan Penghormatan untuk yang Pensiun
Tak hanya soal promosi, rotasi ini juga menjadi momen penghormatan bagi sejumlah perwira yang memasuki masa pensiun. Di antaranya:
- Irjen Pol Aries Syarief Hidayat (Sahlisosbud Kapolri),
- Brigjen Pol Lilik Apriyanto (Baintelkam Polri),
- dan Brigjen Pol Nasri Wiharto (Lemdiklat Polri).
Mutasi semacam ini, dalam tradisi kepolisian, juga menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi panjang para perwira dalam menjaga integritas dan profesionalitas institusi.
Refleksi dan Harapan
Mutasi 49 perwira ini tidak sekadar mengisi jabatan kosong, tetapi menjadi gambaran bagaimana Polri tengah membangun pilar-pilar transformasi kelembagaan. Penyegaran ini diharapkan membawa semangat baru dalam menghadapi tantangan keamanan dalam negeri, penegakan hukum, hingga pengawasan pemilu dan pilkada yang akan datang.
Seiring perkembangan zaman dan tantangan yang semakin kompleks, langkah Kapolri ini menjadi bukti bahwa institusi Polri tidak stagnan, tetapi terus bergerak, berbenah, dan beradaptasi. Sebuah pesan kuat bahwa keamanan adalah hasil dari organisasi yang dinamis, responsif, dan dipimpin oleh figur-figur berintegritas tinggi.
(Mond)
#MutasiPolri #Polri #Nasional