Skandal Seksual Dokter Garut: Diduga 100 Korban, Polisi Jamin Kerahasiaan Pelapor
D'On, Garut – Di balik ketenangan wilayah Kabupaten Garut, kini tersingkap tabir gelap yang mengguncang dunia medis lokal. Seorang dokter yang sebelumnya dikenal sebagai profesional medis, kini berada di pusaran kasus pelecehan seksual besar-besaran. Identitasnya: MSF. Jumlah korban? Diduga mencapai angka mencengangkan lebih dari 100 orang.
Pernyataan mengejutkan itu pertama kali mencuat dari pengakuan seorang bidan, mantan rekan kerja MSF, yang tak lagi sanggup membungkam apa yang ia simpan selama ini. Ia membuka fakta-fakta mengejutkan mengenai kebiasaan menyimpang MSF, yang diduga telah berlangsung lama baik di lingkungan tempat praktik, maupun di luar lingkup kerja. Menurutnya, apa yang selama ini dianggap "ramah" oleh lingkungan ternyata menyimpan sisi gelap yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Kasus ini bermula dari beredarnya sebuah video viral yang menunjukkan perilaku tak senonoh MSF terhadap pasien wanita. Video tersebut kemudian menjadi titik tolak penyelidikan resmi oleh Polres Garut. Hingga saat ini, polisi baru memfokuskan penyidikan terhadap empat korban yang muncul dalam rekaman tersebut.
Namun, angin berembus kencang. Jumlah korban diduga jauh lebih banyak.
“Fokus kami sementara ini adalah pada empat korban yang telah diidentifikasi dalam video,” ungkap Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat diwawancarai pada Kamis (17/4/2025) malam. “Namun, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang merasa pernah menjadi korban tindakan pidana serupa oleh pelaku. Laporlah ke Mapolres Garut, kami siap memproses.”
AKP Joko menegaskan bahwa pihak kepolisian sangat menjaga prinsip kerahasiaan dalam menangani kasus-kasus sensitif seperti ini. “Privasi pelapor adalah prioritas kami. Siapa pun yang melapor, identitasnya akan kami lindungi secara penuh,” tegasnya.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar pelapor menyertakan bukti-bukti yang dapat menguatkan dugaan, seperti hasil visum, rekaman komunikasi, dokumentasi pribadi, atau kesaksian pihak lain yang relevan. Hal ini penting untuk mempercepat proses hukum serta menutup celah kemungkinan pelaku lolos dari jeratan keadilan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari MSF maupun kuasa hukumnya terkait tuduhan yang menggunung tersebut. Sementara itu, publik Garut, khususnya kalangan tenaga medis dan pasien perempuan, mulai merasakan keresahan yang mendalam. Beberapa organisasi masyarakat sipil juga mulai menyuarakan pentingnya perlindungan korban dan transparansi dalam penanganan kasus ini.
Lebih dari sekadar kasus kriminal, ini adalah krisis kepercayaan. Seorang dokter, yang seharusnya menjadi simbol pengayom dan penyelamat, justru diduga menjadi pemangsa dalam diam. Kini, semua mata tertuju pada Garut menanti bagaimana aparat hukum, institusi medis, dan masyarakat akan bersikap terhadap tragedi yang mulai terungkap lapis demi lapis ini.
(Mond)
#DokterGarut #PelecehanSeksual #DokterKandunganLecehkanPasien