Breaking News

TNI-Polri Selamatkan Pasutri yang Disandera KKB di Yahukimo, Papua

Petugas Evakuasi Korban KKB. Foto: Dok IST.

D'On, Yahukimo, Papua
 -
 Tim gabungan TNI-Polri berhasil menyelamatkan sepasang suami istri yang sebelumnya disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua, di tengah operasi evakuasi besar-besaran terhadap korban serangan terhadap pendulang emas di wilayah tersebut.

Pasangan tersebut adalah Kepala Dusun Muara Kum, Daniel Nabyal, dan istrinya, Makdalena Olivia Masela alias Gebi. Keduanya sempat ditahan oleh KKB selama dua hari, namun kemudian dibebaskan. Diduga, pembebasan ini dilakukan karena Daniel merupakan orang asli Papua dan memiliki hubungan kekerabatan dengan masyarakat setempat.

Keduanya kemudian dievakuasi menggunakan helikopter Bell milik Polri menuju Bandara Dekai, pusat logistik evakuasi di Yahukimo. Di sana, mereka langsung mendapatkan perawatan medis dan pendampingan psikologis oleh tim dari Satgas Operasi Damai Cartenz 2025.

Evakuasi korban terus berlangsung

Selain penyelamatan dua warga tersebut, tim gabungan juga melanjutkan proses evakuasi jenazah para pendulang emas yang menjadi korban kekerasan. Hingga Sabtu (12/4), total 11 jenazah telah ditemukan. Empat di antaranya sudah dievakuasi sebelumnya, sementara tujuh lainnya dievakuasi hari ini.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mengevakuasi seluruh korban dan memastikan keamanan warga sipil.

“Kami mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mengevakuasi para korban dan menyelamatkan warga yang masih mungkin menjadi sasaran. Situasi di lapangan sangat menantang, namun kami tetap fokus menyelesaikan misi kemanusiaan ini dengan cepat dan hati-hati,” ujarnya.

Faizal menambahkan, medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata membuat setiap operasi penyelamatan harus dilakukan dengan kewaspadaan tinggi.

Situasi keamanan di Yahukimo

Penyerangan terhadap para pendulang emas ini menambah daftar panjang kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua. Kelompok kriminal bersenjata, yang dalam beberapa tahun terakhir aktif di wilayah tersebut, kerap menyerang warga sipil dan aparat keamanan dengan tujuan memicu ketegangan dan mengganggu stabilitas daerah.

Operasi Damai Cartenz 2025, yang merupakan gabungan TNI-Polri, saat ini mengerahkan lebih dari 300 personel, termasuk dari Polres Yahukimo, dalam operasi pengamanan dan penyelamatan.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada aparat.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan. Aparat keamanan terus bekerja maksimal demi menjamin keselamatan warga,” tegasnya.

Latar belakang konflik

Wilayah Papua telah lama menjadi pusat ketegangan antara kelompok separatis dan aparat keamanan. Dalam beberapa tahun terakhir, aksi kekerasan oleh kelompok bersenjata meningkat, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Nduga, Intan Jaya, dan Yahukimo.

Para pendulang emas di wilayah ini kerap menjadi korban karena dianggap masuk tanpa izin atau mendukung kehadiran negara. Namun, sebagian besar dari mereka hanyalah warga sipil yang mencari penghidupan.

Pihak kepolisian menyatakan akan terus memperbarui informasi resmi terkait operasi evakuasi dan penanganan korban, sembari melanjutkan misi kemanusiaan di tengah kondisi keamanan yang belum stabil.

(FN)

#KKB #SatgasDamaiCartenz #Papua