Tragedi Dini Hari di Padang: Garin Masjid Jabal Nur Jadi Korban Pembacokan Usai Nobar Sepak Bola
Ilustrasi pembacokan
D'On, Padang - Malam yang seharusnya menjadi ajang kebersamaan dan hiburan bagi seorang garin masjid berujung pada tragedi mengerikan. Seorang penjaga Masjid Jabal Nur, yang dikenal ramah dan berdedikasi dalam mengurus rumah ibadah di kawasan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, menjadi korban penyerangan brutal oleh sekelompok orang tak dikenal.
Insiden memilukan ini terjadi pada Kamis (17/4/2025) dini hari, sesaat setelah korban pulang dari menonton pertandingan sepak bola bersama rekannya. Saat melintasi kawasan Ampang yang saat itu sudah mulai lengang, korban tiba-tiba dicegat oleh beberapa pria misterius. Tanpa banyak kata, mereka langsung menyerang korban dengan senjata tajam.
Benturan besi dan daging, jeritan malam yang sunyi, serta langkah kaki pelaku yang kabur meninggalkan jejak darah menjadi saksi bisu kekerasan yang terjadi di sudut kota yang selama ini dikenal tenang. Warga yang mendengar suara keributan segera menghampiri lokasi dan mendapati korban bersimbah darah, dengan luka serius di bagian dada dan tangan. Dengan sigap, warga membawa korban ke RSUD dr. Rasidin. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan intensif dan berada dalam pengawasan medis yang ketat.
Respon Cepat Aparat: Olah TKP, Kumpulkan Saksi, dan Kejar Pelaku
Kepolisian tidak tinggal diam. Begitu laporan dari masyarakat diterima, Unit Reskrim Polsek Kuranji yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Iptu Andy Hendriansyah langsung bergerak ke rumah sakit untuk menemui korban dan mengumpulkan keterangan awal.
"Korban dalam kondisi lemah, namun masih bisa memberikan sedikit informasi. Ia mengatakan bahwa dirinya tiba-tiba dihadang dan langsung diserang saat melewati kawasan Ampang," ungkap Iptu Andy kepada wartawan.
Penyelidikan pun langsung dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP). Tim forensik dan unit identifikasi Polsek Kuranji mengumpulkan berbagai bukti fisik dan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi. Dari hasil sementara, diduga kuat pelaku menggunakan senjata tajam dan bertindak cepat serta terencana, karena usai melakukan aksinya, mereka langsung melarikan diri tanpa meninggalkan banyak jejak.
Misteri Motif: Kriminal Acak atau Serangan Terarah?
Hingga berita ini diturunkan, motif di balik penyerangan sadis itu masih menjadi tanda tanya besar. Apakah korban hanya kebetulan menjadi sasaran kejahatan acak? Atau ada motif tertentu yang melatarbelakangi tindakan ini?
"Kami belum bisa menyimpulkan motifnya. Semua kemungkinan masih kami dalami, termasuk latar belakang pribadi korban maupun aktivitas terakhirnya sebelum kejadian," jelas Andy.
Pihak kepolisian pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga sekitar Ampang dan Sungai Sapih, untuk waspada serta proaktif memberikan informasi jika mengetahui hal mencurigakan yang bisa membantu pengungkapan kasus ini. Keberanian warga bisa menjadi kunci untuk menangkap pelaku dan mencegah kejadian serupa terulang.
Ketakutan dan Harapan di Tengah Malam Kota Padang
Insiden ini mengguncang perasaan masyarakat sekitar. Banyak yang tak menyangka bahwa seorang garin masjid—sosok yang dikenal bersahaja dan religius—bisa menjadi korban kebrutalan malam. Warga berharap agar pelaku segera tertangkap dan motif kejahatan ini terungkap sejelas-jelasnya.
Dalam situasi yang penuh kekhawatiran ini, pihak berwajib berkomitmen untuk terus mengejar pelaku hingga ke akar-akarnya. Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa keamanan lingkungan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga butuh partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
(Mond)
#Kriminal #Pembacokan #Padang #GarinMesjidDibacok