Tragedi Lebaran di Sumbar: 186 Korban Kecelakaan, 20 Jiwa Melayang di Tengah Euforia Mudik
1 Unit Bus Pariwisata Terbalik Dijalur Malalak-Sicincin pada Minggu (6/4/2025) siang
D'On, Sumatera Barat - Dalam kemeriahan perayaan Lebaran yang sejatinya menjadi momen sukacita berkumpul bersama keluarga, Sumatera Barat justru dirundung duka. Operasi Ketupat Singgalang 2025 yang digelar sejak 26 Maret lalu mencatat angka kecelakaan lalu lintas yang mengkhawatirkan: 95 kasus kecelakaan dengan 186 korban, termasuk 20 korban jiwa.
Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar, sepanjang arus mudik dan balik tahun ini, sebanyak 169 kendaraan terlibat kecelakaan. Rincian kerugiannya pun tidak main-main kerugian material mencapai hampir Rp400 juta, tepatnya Rp399.750.000.
Motor Mendominasi, Kesalahan Manusia Jadi Faktor Utama
Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, menyampaikan bahwa dari total kendaraan yang terlibat kecelakaan, sepeda motor mendominasi dengan 108 unit. Mobil pribadi menyusul dengan 39 unit, disusul kendaraan barang (12 unit), dan bus (3 unit).
“Dari data yang kami himpun, 20 orang meninggal dunia. Sepuluh mengalami luka berat, dan 156 lainnya mengalami luka ringan,” terang Dwi Nur Setiawan, Senin (7/4).
Penyebab kecelakaan, lanjutnya, sebagian besar bersumber dari kelalaian manusia. Mengantuk, kelelahan, melampaui batas kecepatan, dan tidak menjaga jarak aman menjadi pemicu utama. Tidak sedikit pula kasus mendahului kendaraan lain tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas sekitar, berpindah jalur sembarangan, serta tidak menyalakan lampu isyarat.
“Kami juga menemukan sejumlah kendaraan dalam kondisi tidak laik jalan. Ini sangat membahayakan, apalagi di masa arus mudik yang lalu lintasnya padat,” ujarnya.
Padangpariaman: Tujuh Kecelakaan, Satu Korban Jiwa
Situasi di daerah pun turut mencerminkan kondisi serupa. Di Padangpariaman, tujuh kecelakaan lalu lintas terjadi selama arus mudik dan balik. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 27 lainnya luka ringan. AKP Rudi Candra, Kasat Lantas Polres Padangpariaman, menyebut bahwa meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat kepatuhan pengguna jalan masih menjadi perhatian serius.
“Masih banyak pengendara yang mengabaikan aturan lalu lintas. Misalnya tidak memakai helm. Kami beri teguran, dan minta mereka ambil helm dulu sebelum melanjutkan perjalanan,” tutur Rudi, saat dihubungi melalui WhatsApp.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Kelengkapan berkendara dan kesadaran menjaga kecepatan adalah kunci keselamatan.
Bus Pariwisata Kecelakaan di Malalak: 42 Penumpang dalam Bahaya
Salah satu insiden paling dramatis terjadi di jalur rawan, Sicincin-Malalak, pada Minggu (6/4). Sebuah bus pariwisata bernama Lalupa Korona dengan nomor polisi BK 7039 UA, yang mengangkut 42 penumpang dengan tujuan Palembang, mengalami kecelakaan tunggal di Nagari Malalak Selatan, Kabupaten Agam.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 siang. Bus diduga kehilangan kendali dan menghantam tumpukan batu di sisi jalan. Delapan penumpang mengalami luka-luka, tiga di antaranya luka berat. “Korban sudah dilarikan ke rumah sakit,” kata Camat Malalak, Zulwardi, saat mengonfirmasi insiden ini.
Arus Balik Mulai Melandai, Pemantauan Tetap Diperketat
Sementara itu, pantauan lalu lintas di jalur Sumatera Barat menuju Riau pada Senin (7/4) menunjukkan penurunan volume kendaraan hingga 20 persen dibandingkan hari sebelumnya. AKP Zarwiko Irzal, Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota, menyampaikan bahwa puncak arus balik terjadi pada Jumat dan Sabtu sebelumnya.
Sistem one way yang sempat diterapkan di Kelok Sembilan kini telah dihentikan. Namun, tim gabungan masih bersiaga untuk mengatur lalu lintas, terutama di titik-titik rawan kemacetan seperti bahu jalan sekitar jembatan layang.
“Tim tetap disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan mendadak, meskipun hari ini (kemarin) tidak ada kemacetan berarti,” kata Zarwiko.
Payakumbuh Kembali Normal, Tapi Tetap Waspada
Situasi serupa terlihat di Payakumbuh. Arus balik telah menurun drastis hingga menyerupai kondisi hari biasa. Mulai dari Ngalau Indah, pusat kota, hingga Fly Over Kelok 9, lalu lintas terpantau lancar. Hanya sedikit kepadatan di beberapa simpang jalan seperti Simpang Ngalau Indah-Balai Panjang dan persimpangan Talawi.
Keselamatan Jalan Raya: PR Besar di Tengah Euforia Lebaran
Meski arus lalu lintas berangsur normal dan angka kecelakaan menurun dibandingkan tahun lalu, kenyataan bahwa 20 nyawa melayang dan ratusan orang terluka menjadi alarm keras. Tradisi mudik dan balik yang penuh makna kekeluargaan tak seharusnya berujung pada kehilangan.
Penegakan aturan, perawatan kendaraan, dan kesadaran pengendara adalah tiga pilar utama untuk mewujudkan mudik yang aman dan nyaman. Karena satu kelalaian kecil di jalan raya bisa merenggut kebahagiaan dari banyak keluarga.
(Mond)
#DirlantasPoldaSumbar #Peristiwa #Kecelakaan #SumateraBarat #OperasiKetupatSinggalang2025