Ultimatum Panas Hercules untuk Dedi Mulyadi, GRIB Jaya Tak Mau Diganggu
D'On, Bandung – Awan kelabu kembali menggantung di langit politik Jawa Barat. Sebuah peringatan keras, bahkan terkesan menggelegar, datang dari Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario de Marshall, terhadap tokoh kontroversial yang juga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Melalui juru bicaranya, Razman Arif Nasution, Hercules menyampaikan ultimatum yang tak bisa dianggap remeh: "Jangan pernah ganggu GRIB Jaya."
Pernyataan ini bukan sekadar gertakan kosong. Dalam konferensi pers yang digelar di Medan pada Rabu, 23 April 2025 lalu, Razman berbicara lantang mewakili suara Hercules, dalam kapasitasnya sebagai Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya. Ia tidak hanya membacakan pesan, tetapi juga menyampaikannya dengan nada tegas dan penuh tekanan.
"Kang Dedi, pesan Ketua Umum kami (Hercules): kami tidak pernah ganggu Anda. Ormas kami juga tidak pernah ganggu Anda. Jadi jangan ganggu ormas dan jangan ganggu kami," ujar Razman, dikutip dari akun Instagram resminya @razmannasution71, Jumat, 25 April 2025.
Pernyataan keras ini dilatarbelakangi oleh mencuatnya pemberitaan negatif yang menyeret nama GRIB Jaya, khususnya terkait dugaan keterlibatan kader DPC GRIB Jaya Kota Depok dalam kasus tertentu. Media sosial ramai, dan sumber apinya diyakini berasal dari pernyataan Dedi Mulyadi yang dianggap menyinggung secara tidak langsung.
Kritik Tajam untuk Gaya Komunikasi Dedi
Razman tak hanya berhenti di peringatan. Ia dengan blak-blakan menyoroti gaya komunikasi Dedi Mulyadi yang dinilainya tidak mencerminkan etika seorang kepala daerah. Menurutnya, Dedi terlalu gemar tampil sebagai pahlawan di kanal YouTube pribadinya, alih-alih memanfaatkan kanal resmi pemerintahan.
"Yang disebut pemimpin baik, dia memberi win-win solution. Bukan membantu orang, kasih Rp500 ribu, terus dilihatkan ke media. Itu bukan solusi, itu panggung," sindir Razman, tajam.
Razman juga menyayangkan kebiasaan Dedi yang lebih mengedepankan komunikasi personal melalui media sosial, dibanding memberi ruang pada Biro Humas resmi Pemprov Jabar. Menurutnya, ini menciptakan kesan personalisasi kekuasaan yang berbahaya dalam sistem demokrasi.
Mengungkit Masa Lalu Dedi Mulyadi
Serangan verbal Razman juga menjalar ke masa lalu Dedi. Ia mempertanyakan pencapaian Dedi selama menjabat sebagai Bupati Purwakarta dan bahkan menilai kinerja Gubernur Jawa Barat saat ini biasa saja.
"Jabar juga gak paten-paten amat hari ini. Purwakarta ketika Anda pimpin juga tidak paten-paten amat, biasa-biasa aja. Jangan seolah-olah Anda orang paling bersih," katanya dengan nada sinis.
Pernyataan ini seolah menjadi tamparan balik terhadap citra Dedi Mulyadi yang selama ini dikenal sebagai sosok bersih dan populis. GRIB Jaya, yang selama ini jarang terseret pusaran politik terbuka, kini mengambil sikap frontal, menandakan ada luka yang cukup dalam di balik layar.
Dedi Masih Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dedi Mulyadi. Tim media dan protokol Pemprov Jabar masih bungkam, sementara publik menunggu: akankah Dedi memilih diam, atau justru akan membalas serangan tajam ini?
Satu hal yang pasti, friksi antara dua tokoh besar ini membuka babak baru dalam dinamika politik di Jawa Barat. Polarisasi tak terelakkan, dan suara publik pun terbelah. Apakah ini hanya riak kecil atau pertanda gelombang besar? Waktu yang akan menjawab.
(VV)
#GRIBJaya #Hercules #RazmanNasution #DediMulyadi